Hari itu, Jum'at tanggal 03 Agustus 2018. Tidak seperti biasanya, aku dan seorang kawan dekatku datang lebih awal untuk mengikuti kajian rutin. Kedatangan kami yang lebih awal disebabkan karena kami takut terlambat. Alhasil, kami harus menunggu kawan kami yang lain. Sambil menunggu, aku memutuskan untuk masuk ke dalam masjid dengan alasan ngadem dan kawan dekatku memutuskan untuk menunggu di serambi masjid sembari menscroll gawainya. Karena waktu itu telah selesai shalat Jum'at, masjid pun kembali sepi. Dan dengan alasan itu pula, aku memutuskan untuk mengintip di balik hijab antara saf laki-laki dan perempuan dan mengambil beberapa foto.
Mataku melihat ke arah depan saf laki-laki dan ku dapati beberapa siswa Madrasah yang letaknya bangunannya berada di samping masjid. Siswa itu terdiri dari 2 siswa putri dan 1 siswa putra yang menggunakan seragam olahraga lengkap serta 1 orang anak laki-laki yang menggunakan jubah putih.
Tampak dari kejauhan 2 siswa putri sedang mengumandangkan iqamah di dekat mimbar dan 1 siswa putra serta 1 anak laki-laki yang berjubah putih duduk di belakang memperhatikan 2 siswa putri di depan mereka. Tidak sampai selesai mengumandangkan iqamah, 2 siswa putri pun kembali ke belakang mendekati 2 anak laki-laki yang sudah lama memperhatikan mereka.
Awalnya setelah mengambil beberapa foto, aku hendak menutup hijab dan kembali ke saf perempuan. Tapi, seketika aku terdiam di tempatku ketika anak laki-laki berjubah putih mengumandangkan azan. MasyaAllah, suaranya merdu sekali, kataku dalam hati. Dan lagi, sebelum aku hendak mengabadikannya dalam video, dia tidak menyelesaikan azan yang dikumandangkannya. Akhirnya, ku putuskan untuk menunggu dengan posisi duduk kaki ditekuk. Lama ku tunggu, yang ku dengar hanya gurauan tidak jelas.
Dan karena tidak ingin berlama-lama karena saat itu aku dalam posisi 'sambil' menunggu kawanku datang, ku putuskan untuk meminta anak laki-laki berjubah putih itu untuk mengulang azannya. Karena tiba-tiba aku bersuara, mungkin mereka juga sedikit kaget dan menoleh ke arahku, tapi tidak dengan anak laki-laki berjubah putih itu.
Mendengar permintaanku, 2 siswa putri pun menyuruh anak laki-laki berjubah putih itu untuk kembali mengulangi azannya sampai selesai. Tapi apa yang terjadi? Anak laki-laki berjubah putih itu menolak dengan alasan nanti. Ke 3 siswa madrasah itu pun bergantian menyuruhnya untuk azan tapi dia tetap tidak mau. Sampai akhirnya, kawan yang ku tunggu datang. Dan kami melanjutkan kajian kami di minggu lalu. Dibuka dengan sedikit basa-basi dan ku ceritakan pada ke 2 kawanku bahwa ada anak laki-laki yang mempunyai suara merdu saat mengumandangkan azan sebelum akhirnya kajian dimulai.
Entah kenapa, hari itu kajian kami juga pulang lebih cepat dari waktu biasanya. Karena tidak ingin pulang cepat, kami memutuskan untuk berfoto ria di masjid yang baru saja direnovasi itu. Ketika asik berfoto ria, mataku mendapati anak laki-laki berjubah putih itu lewat di belakang tempat kami berfoto. Dalam hatiku berkata mungkin dia baru selesai berwudhu.
Dan kala itu seketika aku terkejut. Ternyata ada kecacatan pada matanya.😐
Tiba-tiba memori ingatanku kembali ke beberapa jam lalu ketika berada di dalam masjid, saat ke 3 siswa madrasah itu menyuruhnya untuk azan, dia malah pergi menjauh ke saf yang berada lebih di depan sambil meraba tiang masjid dan melangkah dengan agak berhati-hati. Bukan hanya itu, ketika aku tiba-tiba bersuara untuk meminta anak laki-laki berjubah putih itu untuk mengulang azannya, dia enggan untuk menoleh ke arahku dan memilih diam.
Seketika perasaanku bercampur aduk. Yang tadinya tertawa dan asik berfoto tiba-tiba ku terdiam dan merenung. Entah kata apa yang pas untuk menggambarkannya. Intinya perubahan perasaan secara tiba-tiba.
Maha Suci Allah atas segala kehendaknya. Dia menciptakan manusia dengan kelebihan dan kekurangan pada setiap makhluknya.
Jangan lupa untuk selalu bersyukur dalam hidup. Jangan pernah membandingkan hidupmu dengan orang lain. Apalagi bahagiamu.
Kawan saat kajian
@risma
@yuni
Kawan saat berfoto
@risma
@zhima