Sabtu, 04 Agustus 2018

Kala Itu Seketika Aku Terkejut


Hari itu, Jum'at tanggal 03 Agustus 2018. Tidak seperti biasanya, aku dan seorang kawan dekatku datang lebih awal untuk mengikuti kajian rutin. Kedatangan kami yang lebih awal disebabkan karena kami takut terlambat. Alhasil, kami harus menunggu kawan kami yang lain. Sambil menunggu, aku memutuskan untuk masuk ke dalam masjid dengan alasan ngadem dan kawan dekatku memutuskan untuk menunggu di serambi masjid sembari menscroll gawainya. Karena waktu itu telah selesai shalat Jum'at, masjid pun kembali sepi. Dan dengan alasan itu pula, aku memutuskan untuk mengintip di balik hijab antara saf laki-laki dan perempuan dan mengambil beberapa foto.

Mataku melihat ke arah depan saf laki-laki dan ku dapati beberapa siswa Madrasah yang letaknya bangunannya berada di samping masjid. Siswa itu terdiri dari 2 siswa putri dan 1 siswa putra yang menggunakan seragam olahraga lengkap serta 1 orang anak laki-laki yang menggunakan jubah putih. 

Tampak dari kejauhan 2 siswa putri sedang mengumandangkan iqamah di dekat mimbar dan 1 siswa putra serta 1 anak laki-laki yang berjubah putih duduk di belakang memperhatikan 2 siswa putri di depan mereka. Tidak sampai selesai mengumandangkan iqamah, 2 siswa putri pun kembali ke belakang mendekati 2 anak laki-laki yang sudah lama memperhatikan mereka.


Awalnya setelah mengambil beberapa foto, aku hendak menutup hijab dan kembali ke saf perempuan. Tapi, seketika aku terdiam di tempatku ketika anak laki-laki berjubah putih mengumandangkan azan. MasyaAllah, suaranya merdu sekali, kataku dalam hati. Dan lagi, sebelum aku hendak mengabadikannya dalam video, dia tidak menyelesaikan azan yang dikumandangkannya. Akhirnya, ku putuskan untuk menunggu dengan posisi duduk kaki ditekuk. Lama ku tunggu, yang ku dengar hanya gurauan tidak jelas. 


Dan karena tidak ingin berlama-lama karena saat itu aku dalam posisi 'sambil' menunggu kawanku datang, ku putuskan untuk meminta anak laki-laki berjubah putih itu untuk mengulang azannya. Karena tiba-tiba aku bersuara, mungkin mereka juga sedikit kaget dan menoleh ke arahku, tapi tidak dengan anak laki-laki berjubah putih itu.

Mendengar permintaanku, 2 siswa putri pun menyuruh anak laki-laki berjubah putih itu untuk kembali mengulangi azannya sampai selesai. Tapi apa yang terjadi? Anak laki-laki berjubah putih itu menolak dengan alasan nanti. Ke 3 siswa madrasah itu pun bergantian menyuruhnya untuk azan tapi dia tetap tidak mau. Sampai akhirnya, kawan yang ku tunggu datang. Dan kami melanjutkan kajian kami di minggu lalu. Dibuka dengan sedikit basa-basi dan ku ceritakan pada ke 2 kawanku bahwa ada anak laki-laki yang mempunyai suara merdu saat mengumandangkan azan sebelum akhirnya kajian dimulai.

Entah kenapa, hari itu kajian kami juga pulang lebih cepat dari waktu biasanya. Karena tidak ingin pulang cepat, kami memutuskan untuk berfoto ria di masjid yang baru saja direnovasi itu. Ketika asik berfoto ria, mataku mendapati anak laki-laki berjubah putih itu lewat di belakang tempat kami berfoto. Dalam hatiku berkata mungkin dia baru selesai berwudhu. 

Dan kala itu seketika aku terkejut. Ternyata ada kecacatan pada matanya.😐

Tiba-tiba memori ingatanku kembali ke beberapa jam lalu ketika berada di dalam masjid, saat ke 3 siswa madrasah itu menyuruhnya untuk azan, dia malah pergi menjauh ke saf yang berada lebih di depan sambil meraba tiang masjid dan melangkah dengan agak berhati-hati. Bukan hanya itu, ketika aku tiba-tiba bersuara untuk meminta anak laki-laki berjubah putih itu untuk mengulang azannya, dia enggan untuk menoleh ke arahku dan memilih diam.

Seketika perasaanku bercampur aduk. Yang tadinya tertawa dan asik berfoto tiba-tiba ku terdiam dan merenung. Entah kata apa yang pas untuk menggambarkannya. Intinya perubahan perasaan secara tiba-tiba.

Maha Suci Allah atas segala kehendaknya. Dia menciptakan manusia dengan kelebihan dan kekurangan pada setiap makhluknya. 

Jangan lupa untuk selalu bersyukur dalam hidup. Jangan pernah membandingkan hidupmu dengan orang lain. Apalagi bahagiamu.

Kawan saat kajian
@risma
@yuni
Kawan saat berfoto
@risma
@zhima

Senin, 09 Juli 2018

Enjoy Youth


(Menikmati 7 hari liburan ala mahasiswa di Tanah Melayu, Pekanbaru)

Hi, readers…
Postingan kali ini aku mau berbagi cerita dikit buat kawan-kawan yang hendak mengikuti kompetisi debat. Bukan hanya sekedar cerita tapi juga pengalaman dan ilmu baru yang didapatkan. Ok readers, simak cerita ku yaww... 

Bulan April 2018 menjadi awal sebuah “keberhasilan” tersendiri untukku. Why? Karena, aku dan tim ku terpilih dalam ajang kompetisi debat nasional yang diadakan oleh sebuah forum di salah satu Universitas Islam di Indonesia. Kegiatan “Pekan Olahraga dan Seni (PORSENI)” tahun 2018 yang diselenggarakan oleh Forum Mahasiswa Bidikmisi UIN Suska Riau (FORMADIKSI USR). 

Fokus kegiatan ini adalah mahasiswa bidikmisi dan mahasiswa lainnya. Bentuk kegiatan yang diselenggarakan adalah Pekan Olahraga dan Seni, berupa pengembangan diri terhadap Olahraga, Seni, Kreatifitas diri, melalui cabang lomba khusus universitas se-Riau. Diantara cabang lombanya yaitu, Solois, Teater, Puisi, Tari Kreasi, Sepak Bola, Futsal, Volly Putra dan Putri yang dilaksanakan pada tanggal 24 Maret – 07 April 2018. Sedangkan kegiatan puncaknya yang dikhususkan untuk seluruh universitas se-Indonesia adalah Formadiksi Nasional Debate dan Formadiksi Essay Competition yang dilaksanakan pada tanggal 03 – 07 April 2018. 

Dok. Pribadi

Alhamdulillah, tim kami terpilih sebagai salah satu finalis dalam cabang lomba Formadiksi Nasional Debat mewakili STAIN Al-Fatah Jayapura yang sebulan setelahnya alih status menjadi IAIN Fattahul Muluk Papua.

Pada tanggal 03 April kami ditemani Wakil Ketua 3 pada saat itu berangkat menuju Kota Pekanbaru, Riau. Berangkat meninggalkan rumah kami masing-masing pada pukul 05.00 WIT. Dan mendarat dengan selamat di Bandara Sultan Syarif Kasim Riau pada pukul 18.00 WIB.

Pada tanggal 04 April dilaksanakan Grand Opening di Gedung Islamic Center UIN Suska Riau sekaligus Seminar LPDP "Merajut Mimpi, Menggapai Prestasi Bersama Beasiswa LPDP" yang disampaikan oleh pemateri kak Rahmat Adi Riyanto, S.TP, MSc. (Awardee LPDP Univercity Of Leeds) dan akan melanjutkan S3 di Jepang.

Pada tanggal 05 April dilaksanakan lomba Formadiksi Essay Competition.

Pada tanggal 06 - 07 April dilaksanakan lomba Formadiksi National Debat. Kami melawan tim dari Universitas Teuku Umar Aceh. Pada babak penyisihan pertama kami dan lawan kami gugur dan tak sampai ke babak final. *huuu syedih banget 
Sistem penilaian yang digunakan adalah sistem nilai tertinggi. Cerita bagian ini kita skip saja yaww, biarkan cerita ini hanya aku dan tim ku yang tahu. :D

Pada tanggal 08 April peserta Formadiksi Essay dan Debate melakukan field trip bersama panitia ke tempat-tempat wisata di Kota Pekanbaru. Ini adalah bagian terbaiknya. Salah satu hal yang membuatku tertarik untuk mengikuti sebuah kompetisi. ^^

Pada tanggal 09 April aku dan tim ku kembali pulang menuju Kota Jayapura.

Nah, itu tadi cerita singkat tentang aktivitas selama di Pekanbaru. Pengalaman kami bertemu dan berteman dengan orang-orang hebat dari daerah lain. Walau kalah tapi rasa menang. Mendapatkan pengalaman, kawan baru, dan ilmu yang luar biasa.

Nah, salah satunya ilmu yang langsung diberikan oleh ketiga juri. Lebih tepatnya kritikan dan saran untuk ke empat tim yang maju pertama dan kedua. Diantaranya adalah tim ku.

Berikut beberapa kekurangan yang bisa dijadikan tips untuk kawan-kawan yang akan mengikuti kompetisi debat :
- Penguasaan materi
- Dalam penyebutan UU harus lengkap, mulai dari nomor dan tahun
- Etika dalam berdebat (fokus terhadap lawan)
- Sumber data harus disebutkan
- Belajar mendudukkan (memahami) mosi yang diperdebatkan
- Membangun argumen yang rasional
- Mimik, gaya penyampaian, artikulasi
- Munculkan diksi-diksi baru yang dapat mendukung opini

Ok readers...
Sekian cerita yang dapat ku bagikan untuk kalian, yaa walaupun lebih banyak cerita jadwal perjalanan kami :D

Semoga bermanfaat yaa. Untuk kawan-kawan mahasiswa di seluruh Indonesia terus berkarya dan berprestasi. Jangan takut untuk memulai hal baru. Kalah atau menang tidak menjadi masalah. Nikmati prosesnya. ^^

Terutama untuk mahasiswa BIDIKMISI di seluruh Indonesia. Salam BIDIKMISI !!! Salam Mahasiswa Berprestasi !!! ^^